Bertobat | Rendah Hati | Menjadi seperti anak kecil..

Pertanyaan yang muncul dalam benak saya adalah, mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita akan masuk dalam kerajaan sorga jika kita bertobat, dan menjadi seperti anak kecil  Dan -sebagai bonusnya- jika kiya merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil (lagi) maka kitalah yg terbesar dalam kerajaan sorga.
Matius 18 :3-4 berkata sebagai berikut : " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga."
Alkitab king james version (KJV) memberikan kata bertobat dengan converted, dan merendahkan diri dengan humble. Ada beberapa kata penting yang saling berhubungan yg ditemukan melalui pembacaan ini, yaitu bertobat - merendahkan diri - seperti anak kecil - berhubungan erat dengan hal kerajaan sorga.

1. Bertobat/converted : Persamaan kata converted adalah reverse  kata ini mempunyai arti berbalik arah. Sepengetahuan saya kl yg namanya berbalik arah adalah berputar 360 derajat. Artinya adalah untuk masuk dalam kerajaan sorga, saya/kita perlu berbalik dari cara hidup kita. Selama ini hidup dalam "keakuan" berubah menjadi "berserah" kepada Tuhan...menghidupi setiap perbuatan dan pemikiran kita dalam  Tuhan  (Sama seperti pertama kali kita menerima Tuhan untuk bertahta dalam hati kita). Bertobat secara rohani berarti bukan hanya secara fisik - dapat dilihat oleh orang lain -  tetapi yg terpenting adalah secara rohani. Bagaimana diri kita dan relasi kita dengan Tuhan. Itu yg terpenting....

2. Rendah Hati / Humble :  Kerendahan hati seharusnya menjadi salah-satu karakter yg paling kelihatan dari orang kristen. Rendah hati menunjukan pemahaman seseorang yg sadar dengan status dan peran yg disandangnya(sebagai hamba Tuhan).  Ketika kita berkata bahwa Yesus yg bertahta dalam hati (dan diri) kita, saat itulah, kita sudah menyerahkan "keakuan" kita kepada Tuhan. Kerendahan hati menunjukan sikap yg mau taat, patuh dan tekun mengerjakan apa yg Ia kerjakan.  Tuhan Yesus secara khusus menekankan poin kerendahan hati kepada hal yg bersifat rohani, yg "buahnya" dapat dilihat oleh sesama. Kata merendahkan diri yang dipakai di kitab Matius sama seperti kata merendahkan diri yang digunakan di Surat Filipi 2:6-8 ketika Paulus menggambarkan tentang bagaimana Kristus yang begitu mulia, yang setara dengan Allah, Dia tidak menganggap kesetaraan-Nya itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan waktu menjadi manusia, Dia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Karena itu pada waktu Kristus mengatakan ‘kamu harus merendahkan diri seperti anak kecil’ (Matius 18: 4), Dia tidak hanya bicara tetapi memberi teladan. Filipi 2 mengingatkan kita bahwa kita harus menganggap yang lain lebih utama dari diri kita sendiri. Inilah ekspresi dari kerendahan hati. Inilah true greatness; yaitu orang yang merendahkan diri, menjadi pelayan dan melayani sebagai hamba. Justru inilah orang-orang yang dianggap besar di mata Tuhan* 

3. Seperti anak kecil : Ayat 2 "Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka". Dari ayat ini, saya menyimpulkan yg Yesus maksud anak kecil adalah bener2 anak kecil. bukan bayi. (kl bayi dipanggil, ngak mungkin datang kan ? ). apa yg Tuhan ingin ajarkan melalui seorang anak kecil ? Anak kecil mempunyai 2 peran. 1. Perannya sebagai anak ( kepada orang tuanya ) yang akan berdampak pada  Perannya secara horisontal (terhadap teman/sodara dll). Hal paling mendasar yg dimiliki oleh seoran anak kecil adalah ; Bagaimana dia bergantung secara penuh kepada Tuhan. Pertumbuhan iman Kristen adalah pertumbuhan yang semakin turun dalam pengertian kita semakin menjadi seperti anak kecil. Dalam hal ini kita semakin bergantung kepada Tuhan. Waktu kita masih bayi, kita pergantung secara total kepada orang tua kita. Tetapi semakin dewasa, kita menjadi semakin tidak bergantung pada orang tua ( mandiri). Inilah manusia. Manusia bertumbuh dari kecil menjadi dewasa dari bergantung menjadi semakin mandiri (independent). Tetapi pertumbuhan kerohanian betul-betul terbalik dari pertumbuhan fisik manusia. *



Alkitab menegaskan khususnya di dalam contoh Paulus. Di dalam bagian awal pelayanannya, Paulus berkata di antara para rasul dirinyalah yang paling kecil (1 Korintus 15:9). Kemudian di pelayanan-pelayanan selanjutnya, Paulus berkata di antara saudara seiman, dirinyalah yang paling lemah (Efesus 3:8). Menjelang akhir hidupnya, Paulus berkata di antara orang berdosa, dirinyalah yang paling berdosa (1 Tim 1:15). Inilah pertumbuhan iman kerohanian dari Paulus. Semakin dia bertumbuh di dalam kerohaniannya, semakin dia sadar bahwa dia tidak dapat berjalan tanpa anugrah Tuhan; semakin dia sadar akan dosa-dosanya yang kecil yang dulu dia abaikan; semakin dia sadar akan perlunya Tuhan dan semakin dia bergantung kepada Tuhan.

Implikasi

Tom Wright mengatakan, " Biarlah kita boleh sungguh-sungguh dengan gentar belajar dan mengerti untuk murka terhadap hal-hal yang membuat Tuhan murka; membenci hal-hal yang Tuhan benci. Biarlah kita boleh menjaga iman kita dan berani berdiri tegak di hadapan segala penyesatan dan kesalahan dosa baik di luar maupun di dalam diri kita dengan bergantung secara total kepada Tuhan.
("Harsh words to address a harsh reality. Learning about God's Kingdom means facing the real evil of the world and realisingthat God hates them far more than we do.) *
Bagaimana dengan kita semua ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merenungkan Firman Tuhan

6 Film Kristen yang sangat Inspiratif

Yusuf Arimatea & Refleksi tentang Iman