Farisi vs Tuhan Yesus

Matius 12 mengisahkan mengenai konflik yang terjadi antara kaum farisi dengan Tuhan Yesus.

Ada 3 konflik yang terjadi dalam pasal ini, yaitu:
1. Ketika murid-murid memetik gandum pada hari sabat
2. Ketika Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat
3. Ketika Orang Farisi memfitnah Yesus - Ketika menyembuhkan orang yang kerasukan.

Berdasarkan konflik yg terjadi di atas, ada beberapa sikap yg dapat saya pelajari melalui pembacaan saya di pagi ini.
  • Orang Farisi cenderung melaksanakan hukum taurat cuma sekedar seperti pedoman, tanpa makna/pemahaman yg jelas,(2) - ilmu tanpa iman.
  • Orang farisi menghakimi Yesus dan murid2 karena tindakan mereka pada hari sabat.(2)
  • Orang farisi 'menguji' Tuhan Yesus, dengan pertanyaan-pertanyaan yg sebenarnya mereka sudah tau mau diarahkan kemana pertanyaan tersebut.(10b)
  • Orang farisi sombong dan penuh kebencian (14)
  • Orang farisi memfitnah Yesus (24)

Ketika mereka melakukan hal tersebut, Tuhan Yesus menunjukan kepada mereka bahwa sifat-sifat yg mereka milki adalah tidak tepat.!

Apasih orang farisi itu ?  Dalam bahasa ibrani , Orang farisi disebut dengan Φαρισαῖος atao Pharisaios; yang berarti "
 a separatist, that is, exclusively religious; a Pharisaean, that is, Jewish sectary: - Pharisee.
" atau pengikut yahudi dengan keimanan yg eksklusif. Wiki memberikan persepsi bahwa farisi adalah  adalah sebuah partai politik, sebuah gerakan sosial, dan belakangan sebuah aliran pemikiran di antara orang-orang Yahudi yang berkembang pada masa Bait Suci Kedua (536 SM–70 M). Konsep dasar agama bagi kaum Farisi adalah kepercayaan. Pembuangan ke Babel dipahami sebagai akibat dari kegagalan Israel mematuhi hukum Taurat. Kepandaian kaum Farisi dalam menafsir ini diperoleh dari proses pendidikan agama secara akademis

Mereka dikenal sebagia pemimpin dalam rumah ibadah, merekalah yang mendalami hukum taurat dan masyarakat awam menjadikan mereka sebagai guru- karena pada waktu itu, tidak semua orang dapat mengartikan hukum taurat.


Dalam firman ini Yesus menekankan pada pentingnya pelaksanaan firman Tuhan - dalam konteks ini adalah hukum taurat - secara konsisten dengan pemahaman yang benar. Dengan kara lain, Tuhan Yesus menginginkan Integritas dan Sikap tidak munafik dalam menjalani hidup.

Sering kali kita jumpai banyak dari kita yg punya pengetahuan yg luas tentang firman Tuhan. Tapi, semua terbatas pada pengetahuan. tidak lebih. Karena pengetahuan saja yg banyak, tanpa disertai iman yg seungguh-sungguh berakar dan bertumbuh, bisa memicu kita melakukan tindakan-tindakan yg sama seperti orang2 farisi, sebagaimana ditulis di  atas...

Implikasi

Jangan jadikan Alkitab sebagai bacaan biasa tanpa mengimani bahwa alkitab Adalah Firman Tuhan. Bacalah firman Tuhan dengan sungguh-sungguh percaya bahwa Firman Tuhan adalah benar, dan selalu sama.
Tuhan selalu dekat dengan anak-anak yang tekun dan setia berpegang dan melangkah dalam FirmanNya ..kalian bisa merasakannya....




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merenungkan Firman Tuhan

6 Film Kristen yang sangat Inspiratif

Yusuf Arimatea & Refleksi tentang Iman