Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Teladan

Gambar
Ada satu kalimat yang aku suka banged, yang aku dengar dari pendetaku. "Teladan berbicara lebih keras daripada sekedar kata-kata" Dan sampe saat ini kata-kata ini selalu berputar-putar diotakku. Aku juga suka mengamati tingkah laku anak-anak kecil disekitarku, ada yang ceria, suka tertawa, ada yang murung, ada yang suka marah-marah, sensitif, sombong, cerewet, dls. Dalam hatiku bertanya, darimana mereka belajar semua hal itu? Ya, mereka mempelajarinya dari orang tua mereka masing-masing. Ada satu hal yang aku suka dari "kebiasaan" makan di meja makan yang diterapkan oleh Oma-ku di Malang kepada cucu-cucunya. Pada saat liburan, aku mengunjungi Oma-ku di Malang dan hal yang sering kulihat pada saat sepupu kecilku (Ian - 5tahun) makan adalah dia dengan taatnya duduk di meja makan, walaupun kaki kecilnya tidak dapat menyentuh lantai. Dia akan melahap makanannya sampai habis baru beranjak dari situ. (Padahal anak-anak seusia dia biasanya disuapin dan makan sambil dikejar

Bapa yang mengasihiku

Ada beberapa hal dalam hidupku yang dengan begitu cepatnya dapat membuatku meneteskan air mata (dibaca : terharu), salah satunya adalah menonton film yang ada adegan ayah yang rela berkorban demi anaknya (begitu pula dengan adikku) Beberapa kali aku berpikir, mengapa demikian? Aku mendapati bahwa semua itu dipengaruhi oleh latar belakang keluargaku. Aku dibesarkan dengan kondisi keluarga yang agak "unik", berbeda dari keluarga pada umumnya. Kasih sayang dari papaku kepada anak-anaknya adalah sesuatu yang luar biasa bagi kami. Seringkali aku berandai-andai : seandainya papaku bisa berbagi cerita tentang banyak hal yg tidak kuketahui, seandainya ada pelukan hangat yang menyambutku ketika aku pulang kerumah dari tempat belajarku yang jauh, seandainya ada tangan yang kuat yang melindungi setiap waktu, seandainya ada kata-kata penghiburan dari seseorang yang kubanggakan saat hatiku terluka, seandainya pada saatku menikah nanti aku bisa dengan bangga memeluknya dan mengajaknya berd

Sahabat

Gambar
Sahabat Kalo berbicara tentang sahabat pasti sesuatu yang menyenangkan. Mungkin bertemu karena ketidaksengajaan, namun pertemuan itu bisa berubah menjadi sebuah persahabatan ato hanya kenalan biasa dan waktu menjadi bagian dari proses untuk memperkuat ato bahkan merenggangkan persahabatan. Memang setiap manusia berbeda, baik latar belakang, pendidikan, cara pandang tentang hidup, nilai-nilai yg dianut, dls tapi itu bukanlah hal-hal yang dapat membuat manusia tidak dapat bersahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagi hidup, baik suka maupun duka, menolong dalam kesulitan, menjadi pendengar yang setia, selalu siap memberi masukan, menguatkan saat kita lemah, membangun iman kita dan menegur kita waktu kita salah. Point yg terakhir, kadang membuatku dilema -- menegur sahabat ketika mereka salah -- Aku tau sahabatku melakukan sesuatu yang salah tapi aku tidak mau menegurnya. Bukan karena aku tidak ingin tapi karena takut sahabatku membenciku, salah paham terhadapku, menganggapku suka mencam