Matius menurutku...
Bersyukur, hari ini saya bisa membaca injil matius, sampe pasalnya yang ke 28. Intisari yg bisa saya ambil melalui kitab ini adalah menjelaskan tentang perjalanan hidup Tuhan Yesus. Beberapa hal yang menarik disini adalah bagaimana Ketika sosok Yesus hadir dan banyak orang yang percaya dan kagum kepadaNya memberikan persoalan tersendiri bagi ahli-ahli taurat, farisi dan orang lainnya. Entah karena kepopuleran mereka kalah tersohor dibanding Tuhan Yesus, sehingga mereka mempunyai kecenderungan untuk 'menjatuhkan' Dia. Sampe akhirnya membenci dan ingin membunuh Yesus.
Kitab ini secara gamblang menjabarkan beberapa hal mengenai konflik antara kelompok 'ahli/pakar' dengan seorang Tuhan Yesus. Pasal 23 Lebih jelas lagi menggambarkan bagaimana Tuhan Yesus menganggap mereka sebagai orang munafik yg merasa diri mereka hebat. Yesuspun menekankan kepada murid-muridnya mengenai bahayanya orang2 tersebut (Pasal 16).
Poinnya yang dapat dipetik disini adalah, Tuhan tidak ingin kita seperti orang2 farisi ini. Yang melakukan Firman Tuhan - Taurat pada waktu itu - dengan motif yg salah. Yang hanya mencari pujian dan pengakuan dari manusia saja. Janganlah kita menjadi sombong dengan segala kelebihan kita, tetapi milikilah motif hati yg benar kepada Tuhan.
Dua kali dikatakan dalam kitab matius ini bahwa untuk menjadi yg terbesar, haruslah punya kerendahan hati - Sesuatu yg sangat mungkin tidak dimiliki oleh ahli-ahli taurat pada saat itu-. Pasalnya yg ke 18 : 4 dan 20 : 26. Sekali lagi hal ini berbicara tentang motif hati ketika kita melakukan sesuatu. Barangsiapa yang ingin menjadi besar, haruslah menjadi pelayanmu. Pelayan Yang dalam bahasa Yunani adalah doulos yang berarti a slave seorang budak. Hal ini seharusnya menjadi motif kita, memberikan pemahaman bahwa tidak ada hal yg patut kita banggakan. Dan Motif ini bisa diperoleh jika kita berserah sungguh-sungguh ( Totally Dependent ) Kepada Tuhan. Tuhan telah terlebih dahulu mengajarkan kepada kita mengenai kerendahan hati. Fakta ini dapat dilihat dari pernyataan rasul paulus dalam kitab filipi. Pasal 2 :5-9 berkata demikian ;
" Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. "
Jadi inti dari kitab matius menurut saya adalah Jangan sombong, Rendah Hati dan Berserah Total..
salam hangat...^_^
Komentar