Lady in Waiting Chapter 3 – Wanita yang beriman
Yang belum membaca chapter sebelumnya silahkan klik disini
Dimana ada para lelaki
Banyak wanita lajang menghabiskan waktu luang mereka dan bergabung dengan gereja-gereja, pergi ke seminar, retreat dan konferensi lainnya untuk mencari pria dalam mimpinya. Beberapa wanita berganti gereja karena mereka berada didaerah yang “tidak memiliki pria yang berprospek”. Wanita-wanita lain menghindari gereja-gereja yang tidak memiliki stok pria lajang yang mencukupi. Dimanakah letak fokus para wanita ini?? Pada situasi atau pada Yang Berdaulat.
Perjumpaan yang tidak direncanakan
Seorang wanita muda mungkin saja ingin menarik hati pria dengan cara menyanyi di paduan suara bukan karena ingin memuji Tuhan tapi karena ia ingin punya kesempatan duduk dekat pria “yang sedang diincarnya”. Don’t try this at home :P “sungguh suatu motivasi yan tidak murni untuk suatu tugas mulia.
Jika Tuhan ingin memberimu seorang pria, Ia tidak memerlukan usaha pandaimu membuat “perjumpaan tak direncanakan”. Bukan berarti kita menghindari pria dan berharap Tuhan akan mengejutkan kita dengan pilihanNya berdiri di depan pintu. Kita perlu bersosialisasi, berteman dan berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan pria dan wanita, tetapi pekalah terhadap motivasimu setiap kali berada dihadapan “pria yang belum memiliki pasangan”. Amsal 16:2 berkata, “segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.”
Kita dapat mencegah saat-saat yang mengecewakan jika kita memeriksa hati kita setiap kali kita berhadapan dengan pria lajang. Gadis yang terlalu mementingkan penampilan fisiknya dapat menjadi begitu terobsesi untuk menemukan seorang pria sehingga ia mengabaikan manusia batiniahnya.
Mata Iman
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 11:1.
Wanita beriman, pengharapanmu tidak diletakkan di suatu masa depan yang diimpikan, pengharapanmu haruslah dalam Allah yang mengetahui masa lalu, masa kini dan masa depan, Allah mengasihi kita sehingga Ia mau memberikan yang terbaik bagi kita.
Dapatkah aku benar-benar mempercayakan semua harapan dan mimpiku kepada Allah? Bagaimanakah aku dapat bertemu dengan pria yang tepat dengan menggunakan mata iman? Pikiran-pikiran kuatir semacam ini didasari oleh ketakutan dan bukan iman. “Iman tidak menghilangkan pertanyaan-pertanyaan tetapi iman tahu kemana membawa pertanyaan-pertanyaan tersebut”. Roma 10 : 17 mengatakan “ Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. Wanita yang beriman hanya akan dipuaskan dalam situasi sulit ini jika ia mengarahkan “mata iman”nya ke fokus yang seharusnya yaitu hubungan yang terutama – dengan Mempelai Pria Surgawinya (memiliki waktu yang berkualitas dengan Yesus dan membaca FirmanNya).
Perjumpaan Ilahi
Jika Tuhan ingin Anda menikah, Ia akan memfasilitasi perjumpaan itu. Anda tidak perlu takut akan apapun kecuali Anda mencoba “menulis naskahmu” dan bukan mengikutiNya. Yesus melihat hatimu dan Ia rindu memberkatimu dengan memberikan yang terbaik bagimu. Pilihlan hikmat dan kasihNya dibanding hikmat dan kasihmu sendiri. Pada siapakah Anda akan percaya – Kasih yang Kekal dan Segala Hikmat atau dirimu sendiri yang kecil dan terbatas? Banyak kesakitan kita didunia ini adalah akibat dari bersandar pada hikmat kita sendiri dan bukannya pada hikmat Bapa kita.
Pertemuan Antar Benua
Allah membawa yang terbaik dariNya bagi satu wanita, jauh-jauh dari Escondido, California, ke Kenya Afrika, dimana ia sedang melayani Tuhan. Dia tidak kuatir akan ketiadaan pria yang belum mempunyai pasangan. Setelah suatu pertunangan yang gagal dan beberapa tahun kencan yang tidak memuaskan, Vivian menjadi sukarelawan ke Kenya, Afrika untuk mengajar anak-anak misionaris. Tepat sebelum ia pergi ke Kenya, ia masuk ke sebuah Pemahaman Alkitab dimana ia bertemu dengan seorang pria Kristen bernama David. Jika saja ia tidak harus ke Afrika minggu itu, mereka mungkin dapat memiliki waktu untuk berkenalan lebih baik. Walaupun frustasi karena kenyataan pertemuan dengan seorang pria Kristen yang baik tepat sebelum pergi mengitari setengah dunia, Vivian mengikuti Tuhan ke Afrika dengan “mata iman”. Sedikit yang diketahuinya tentang naskah yang telah Allah tulis. Di pertengahan jangka waktunya di lapangan, sekelompok tim konstruksi datang dari Amerika Serikat untuk melakukan beberapa pekerjaan bagi akademi dimana ia mengajar. Tebak siapa yang menjadi anggota tim? Tepat sekali : David. David dan Vivian tidak hanya berkenalan, tetapi mereka juga menikah disana, di Kenya. Sama seperti Yesus membawa David pada Vivian, Yesus dapat membawa pasangan hidupmu kepadamu, di manapun kamu tinggal. Keadaan sekeliling dan lokasi geografismu tidaklah mengancam kehendak dan tujuan Allah.
Wanita yang beriman adalah wanita lajang yang tetap hidup dalam status lajang dan tidak mematikan rasa rindu mereka akan pernikahan, sebaliknya mereka telah merangkul Tuhan dengan begitu kuat sehingga mereka menghadapi perpanjangan masa lajang mereka dengan damai, bukan kepahitan. Wanita yang beriman tidak hanya menyenangkan Mempelai Pria Surgawinya, tetapi juga menjadi berkat bagi Mempelai Wanita Kristus.
Jika Anda mencoba memfasilitasi “perjumpaan ilahi”, Anda mungkin menata dirimu untuk suatu kehancuran yang mengecewakan. Dimana pun Anda berada, apapun situasi Anda, yakinlah bahwa Allah tahu dan memperhatikan Anda. Ia tahu dimana Anda dan apa yang Anda butuhkan. Ingatlah, Allah telah mengurus kebutuhan terbesarmu yaitu keselamatan, Ia tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua. Bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita???
Anda membuat keputusan terpenting dalam hidupmu, memberi hidupmu pada Yesus Kristus, “dengan iman”. Keputusan kedua terpenting melibatkan teman hidupmu. Keputusan ini juga menuntut iman. Menantikan teman hidup dan kemudian berkata “Ya” kepadanya menuntut iman yang terjamin, seperti iman Rut kepada Allah Israel.
Jika Anda telah dipenuhi oleh “pertanyaan-pertanyaan tak terjawab”, keraguan dan kegelisahan merujuk pada pasanganmu nanti, ambillah beberapa waktu untuk mengakui keraguanmu pada Allah dan menyerahkan kekuatiranmu itu pada tempatnya. Seperti 1 Petrus 5 : 7 katakan : “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Kekuatiran tentang ketiadaan teman hidupmu yang menyelusup ini bukanlah kenyataan, tetapi suatu kelemahan yang dapat ditangani oleh Kenyataan Yang Lebih Besar. Segera datang pada Yesus begitu penyusup itu tiba dan mintalah RohNya mengembangkan kualitas iman dalam hidupmu. Imanmu selama “masa penantian” menyenangkan Allah. Praktek semacam itu akan memperkuat kehidupanmu sebagai Wanita Yang Beriman. Banyak wanita lajang belum mengenali masa penantian yang sulit dan frustasi itu sebagai kelas yang sempurna bagi Wanita yang Beriman. Jangan bolos!!! Rangkullah malam-malam tanpa kencan dan dengan iman, beristirahatlah dalam kesetiaanNya.
Komentar