Mazmur 2 : Morally Reverence
Mazmur 2 :
Mazmur 2 yang mempunyai perikop Raja yang diurapi Tuhan.
Ayat 1 dan 2 merupakan ayat yang sama yang diucapkan oleh jemaat mula-mula, ketika mereka mendengar
cerita dari petrus mengenai pimpinan
jemaat, Pontius Pilatus dan herodes yang berusaha untuk mencegah petrus dan
yohanes memberitakan injil. (Kisah Para
Rasul 4:25-26))
Akibat yang akan terjadi ketika raja-raja/ pemimpin/suku
bangsa hidup tidak berkenan kepada Tuhan
(melawan Tuhan), adalah (4-9):
Dan perikop ini diakhiri dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh pemimpin, yaitu (10-11):
- Tuhan akan memperolok pemimpin-pemimpin tersebut.
- Tuhan akan murka kepada mereka
- Tuhan akan meremukan dan memecahkan mereka seperti tembikar
Dan perikop ini diakhiri dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh pemimpin, yaitu (10-11):
- Bertindaklah bijaksana
- Terimalah Pengajaran
- Beribadahlah kepada Tuhan dengan Takut & Ciumlah KakiNya dengan Gementar – agar Tuhan Tidak murka
Kesimpulan singkat diberikan oleh penulis bahwah
“berbahagialah semua orang yang berlindung padaNya!”
Ada beberapa hal yang saya pahami melalui pembacaan ini :
- Pembacaan ini ditujukan bukan hanya untuk pemimpin dalam suatu wilayah, tetapi juga pemimpin dalam aspek yang paling kecil, keluarga dan juga untuk tiap pribadi.
- Melawan Tuhan (ayat 2) mempunyai pemahaman melakukan apa yang Allah tidak kehendaki. Dan hal tersebut mencakup semua aspek dalam kehidupan ini.
- Ayat 11 - Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, dalam bahasa inggrisnya “Serve the LORD with fear, and rejoice with trembling”. Kata “fear” Mempunyai Maksud “morally reverence” yang artinya "dengan penghormatan yang sungguh-sungguh".
Yang menjadi penekanan saya disini adalah dalam poin
beribadah kepada Tuhan dengan pernghormatan yang sungguh.
- Berapa banyak dari kita yang sering kali beribadah/ Saat teduh hanya sebagai rutinitas belaka ?
- Berapa banyak dari kita yang tahu yg kita lakukan itu salah, Namun masih tetap melakukannya dan tidak merasa bersalah ?
- Kalo mau jujur, kadang kita lalai, ketika kita beribadah, kita tidak paham sedang beribadah kepada Siapa. Kita lupa bahwa kita sedang menghadapi Allah yang paling berkuasa diseluruh Alam semesta…..
Beberapa Contoh simple
yg sering kita lakukan ..
- Sering sekali saya temui, bahkan dulu pun saya sering melakukannya – kita menganggap doa sebagai suatu hal yang biasa. Misalnya, ketika pendeta lagi berdoa, kita bisa cerita2 dengan santainya, padahal kita sedang berbicara dengan Tuhan pencipta Alam semesta. !! Bayangkan aja, kalo ada pendeta yg lagi bicara dengan Presiden, tiba2 kita jalan2/cerita dan tidak focus pada acara itu, bisa gawat tuh…
- Kita sudah tahu, kalo Tuhan gak suka kita gak hidup kudus, tapi tetap saja kita melakukannya.
- Kadang kita doa sambil pangku kaki. Apakah itu wujud penghormatan kita sama Tuhan ?
- Dll
Dari perenungan saya hari ini, saya belajar untuk lebih sungguh-sungguh menghargai, menghormati dan belajar untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Bagaimana dengan kalian ?
-
Komentar