Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Keselamatanku

Keputusanku yang paling benar yang pernah kulakukan adalah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatku. Awalnya saya merasa bahwa keputusan tersebut merupakan komitmen yang saya buat. Komitmen pribadi saya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi saya. Keputusan tersebut memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perjalanan hidup saya. Dalam kondisi terlemah saya sekalipun, TUHAN tidak sekalipun meninggalkan saya. Ia menjaga saya seperti bijimataNya. Dan saya semakin menyadari bahwa penyertaanNya sempurna. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya,....Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.                                                     Ulangan 32:9-10 Seiring perjal...

Progres Pemahamanku

Saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi saya sejak SMP. Meskipun demikian, pemahaman saya tentang Tuhan Yesus dan pekerjaanNya yang ajaib selalu diperbaharui hari lepas hari... Saya masih ingat ketika lahir baru, hanya karena membaca traktat, dan ajakan seorang teman seumuran saya...(thanks banyak yah erick latuharhari....). Dengan keterbatasan media, informasi dan pemahaman alkitab, saya membaca buku renungan yang sudah laaammmaaaaa skalii... Dan saya mendapatkan pemahaman yang baru... Banyak hal baru yang saya peroleh,ketika saya memperoleh kesempatan untuk melanjutkan sekolah saya ke SMU Kr Petra 4. Saya belajar saat teduh, renungan, hermeneutik dan pemahama lainnya " yang tampak baru bagi saya..Makasih untuk pak heri,ibu ria, kak leo, kak,andika, kak halim, FKKI dan semua bapak-ibu guru, yang telah membimbing dan memberikan "pencerahan" tentang kekristenan. Waktu Kuliah di UK Petra, saya semakin diperlengkapi  untuk lebih mengasi...

Persepsi tentang Pekerjaan

Selama ini, mungkin saya termasuk pribadi yang paling suka mengeluh tentang pekerjaan saya. Mulai dari minimnya fasilitas pendukung perkuliahan di kampus,  birokrasi yang lamban, job desc yang tidak jelas, mismanagement di level pimpinan, sampai pada keamanan di kampus uncen.. Setelah berproses di kampus ini selama setahun, saya memutuskan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi untuk  membagi hidup dengan lebih baik lagi... Memberi dampak bagi sesama melalui hidup saya. Saya mulai mengeluh kepada sesama tentang realita yang dihadapi. Kadang saya juga ngerasa bahwa, kok kalo mau kerja benar, justru seperti harus melawan "sistem" yang sudah ada selama ini...dan hal tersebut kadang melemahkan tujuan yang hendak saya capai, melalui pengabdian saya di Uncen. Dan bersyukur, Tuhan memberikan saya hikmat, untuk memaknai pengabdian saya sebagai sebuah proses kehidupan yang panjang, dan tidak akan dapat dilalui dengan baik ketika kita terlalu sering bersungut-sungut...