Kekuatan Pengampunan
Roma 12:20 “Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya
http://www.letterrip.net/ |
Ketika Nelson Mandela memegang jabatan sebagai presiden Afrika Selatan, ia menunjuk sebuah komisi untuk menghukum orang-orang yang telah melakukan tindak kekejaman selama berlangsungnya politik apartheid. Setiap pejabat kulit putih yang dengan sukarela menemui pendakwa dan mengakui kesalahannya tidak akan dihukum.
Suatu hari seorang wanita dipertemukan secara langsung dengan pejabat yang telah secara brutal membunuh anak laki-laki satu-satunya dan suami yang sangat dikasihi. Ketika ditanya apa yang ingin ia lakukan terhadap pejabat itu, ia menjawab, “Meskipun saya tidak memiliki keluarga, saya masih memiliki banyak cinta untuk diberikan.” Ia kemudian meminta pejabat itu untuk mengunjunginya secara teratur supaya wanita itu bisa memperlakukannya dengan penuh kasih. Kemudian ia berkata, “Saya ingin memeluknya supaya ia tahu bahwa pengampunan saya itu nyata.”
Yesus yang adalah Anak Allah rela mati untuk menebus dosa kita manusia. Dia Tuhan mau mengampuni setiap dosa kita bahkan mengangkat kita sebagai anak-Nya dan memulihkan hubungan kita dengan Allah. Bukankah sebagai anak Tuhan kita harus meneladani kehidupan Yesus?
Ingatlah firman Tuhan dalam Matius 6:14 - 15 "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Yancey menulis bahwa ketika wanita itu menuju tempat saksi, pejabat itu merasa sangat malu dan menyesal sampai ia pingsan. kepedihan yang ditusukkan wanita itu bukanlah balas dendam yang penuh dosa, melainkan api pemurnian cinta, yang dikaruniakan Allah yang dapat memunculkan penyesalan dan rekonsiliasi. Itulah balas dendam penebusan.
Dalam kehidupan kita sebagai manusia, sadar ataupun tidak, pasti kita pernah menyakiti orang lain maupun disakiti orang lain. Bahkan sebagian besar orang yang menyakiti kita adalah orang-orang kita yang terdekat. Orang-orang yang bersentuhan langsung dengan hidup kita.
Namun perlu kita sadari bahwa apabila kita menyimpan kemarahan, kebencian, kepahitan, malu, kesedihan, penyesalan, rasa bersalah, dan emosi-emosi lain yang meracuni jiwa kita akibat dari tidak mau mengampuni maka itu akan membuat kita sakit, baik secara emosional maupun secara fisik. pengampunan melepaskan lapisan-lapisan kesedihan dan menyembuhkan luka-luka emosional.
Pengampunan membersihkan dan membebaskan jiwa yang terjebak. Kadang-kadang kita harus mengulang-ulang tindakan pengampunan setiap kali ingatan baru muncul akibat sakit hati dan kebencian yang mendalam. Pengampunan tidak menuntut bahwa seseorang mengecilkan besarnya rasa sakit yang ia rasakan atau pentingnya pengalaman yang menyakitkan itu. Hal ini tidak berarti seseorang bisa berkata "ini tidak masalah' atau "ini bukan kesalahan besar yang telah ia lakukan terhadap aku". Sebaliknya berkata, "aku memilih untuk tidak menyimpan perasaan tidak mau mengampuni terhadap seseorang yang melukai aku".
Pengampunan berarti dapat mengasihi bahkan orang yang menyakiti kita. Oleh karena tak mungkin untuk mengasihi seseorang, namun pada saat yang sama menyimpan dendam terhadap orang tersebut, orang yang telah melukai, menolak atau yang telah menyebabkan luka emosional kita. Hanya pengampunan yang sejati dapat memadamkan bara panas dari perasaan yang meracuni dan dapat membebaskan seseorang untuk dapat hidup bebas dari luka batin yang mendalam.Inilah mujizat terbesar dalam hidup kita yaitu Pengampunan
Komentar